Mekanisme bersaing reaksi SN1 dan E1

Reaksi substitusi dan eliminasi selalu  berkompetisi satu sama lain, sebenarnya ini hanya  letak tempat suatu basa menyerang.  jika terjadi  pada karbon dengan gugus lepas akan terjadi reaksi substitusi, jika serangan berhenti pada Hidrogen maka yang terbentuk adalah  reaksi eliminasi, pada umumnya basa kuat akan menyerang proton sedangkan basa lemah akan menyerang karbon
Faktor selanjutnya adalah besarnya suatu Nukleofil, untuk reaksi substitusi terjadi,  Nukleofil harus bisa  masuk diantara karbon substitusi, jika dibandingkan dengan serangan pada Hidrogen. Serangan pada Hidrogen itu lebih mudah  jadi suatu basa yang besar(bulky) akan lebih mungkin untuk reaksi eliminasi. 
Pada hasil reaksi akan diperoleh produk dengan bentuk konformasi yang berbeda-beda, akan diproleh anti periplanar, antiperplanar ini merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan sudut ikatan antar komponennya. Mengubahnya kedalam proyeksi Newman.
Sementara pada reaksi SN1 berpengaruh oleh pelarut polar protik yaitu pelarut yang mengandung Hidrogen yang terhubung langsung keatom elektronegatif (O,N,F). Yang dapat meningkatkan laju reaksinya karena molekul yang bersifat elketronegatif ini mampu mengontrol elektron-elektron agar Bertumbukan satu sama lain. Sehingga akan berpengaruh terhadap jalannya reaksi. 

Permasalahan 
1. Apa yang terjadi jika pada reaksi E1  terdapat 2 gugus fungsi Halida?
2. Bagaimana pengaruh waktu dan suhu dalam  proses penyerangan Nukleofilik ke substrat?
3. Antara SN1 dan E1 manakah yang menghasilkan produk yang banyak dan stabil?

Komentar

  1. Baiklah saya Sindy Tiara Putri dengan NIM A1C119016, disini saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3. Menurut saya produk yang paling banyak dan stabil antara SN1 dan E1 tergantung dari substrat yang digunakan, apabila substrat yang digunakan dominan ke SN1 maka produk yang dihasilkan akan lebih banyak ke SN1, begitupun sebaliknya. Karena substrat inilah yang dapat menyerang saat proses reaksi SN1 dan E1, pada saat substrat menyerang saat itulah produk yang dihasilkan akan tampak lebih mengarah ke SN1 atau E1. terimakasih

    BalasHapus
  2. Saya Melfiza Egia Distria NIM A1C119076, akan mencoba menjawab permasalahan no 2.

    Bagaimana pengaruh waktu dan suhu dalam proses penyerangan nukleofilik ke substrat?
    Menurut saya disini pengaruh suhu adalah jika semakin cepat suhu maka semakin cepat pula reaksi bersaing tersebut bereaksi dan semakin sedikit pula waktu yang diperlukan untuk melakukan reaksi. meskipun ada kondisi dimana ketika menggunakan suhu yang terlalu tinggi dapat merusak komposisi senyawa tersebut . Artinya kita juga harus melihat bagimana titik didihnya juga.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEKANISME REAKSI OKSIDASI SENYAWA ORGANIK (ALKOHOL)

MEKANISME REAKSI SN2

MEKANISME REAKSI E2