Mekanisme Reaksi Hidrasi (reaksi adisi dengan Air) menggunakan Katalis Basa

 Reaksi aldehid keton dengan Nukleofil  Oksigen dibagi menjadi dua yaitu reaksi hidrasi dan alkohol

Reaksi Hidrasi (reaksi adisi dengan Air) menggubakan  katalis Basa

     Penambahan air pada suatu senyawa aldehid dan keton akan membentuk suatu hidrat. Hidrat adalah 2 gugus OH yang terikat pada satu Karbon. Biasa disebut Gem-diols (kembaran). 

Ketika suatu aldehid atau keton direaksikan dengan air menggunakan katalis asam maka akan menghasilkan 2 gugus OH. Terpecah ikatan rangkapnya sehingga terbentuk 2 alkohol.

Air itu secara teori bisa bereaksi namun secara Lab  air bereaksi dengan lambat karena air merupakan miskin elektron (nukleofil lemah) untuk meningkatkan kecepatan reaksi maka digunakan katalis,  bisa menggunakan asam ataupun basa. Katalis hanya mempengaruhi kecepatan reaksi dan katalis tidak ikut bereaksi sehingga tidak akan mempengaruhi kuantitas produk.

Mekanisme hidrasi dengan katalis basa. 

Sebelum dia bereaksi maka kita tentukan dulu basanya, basa disini sebagai nukleofil (negatif). Nukleofil akan menyerang carbon karena diantara komponen aldehid/keton yang bersifat positif adalah Carbon. Ketika OH masuk kedalam ikatan molekul aldehid/keton, maka salah satu gugus harus dilepas karena karbon hanya mampu mengikat 4 ikatan saja. Kemudian yang terjadi adalah ikatan rangkap akan pecah dan elektronnya ditarik oleh O, maka terbentuklah satu ion alkoksida.

Pada proses transisi dapat dilihat bahwa OH telah terikat, ikatan rangkap terputus, elektron ikatan rangkap akan ditarik O. Pada kondisi ini kita bisa menetralkan  Alkoksida ion dengan cara diprotonasi dengan air. 

Air akan masuk,  memprotonasi O (bersifat negatif). O akan menarik ion positif pada H, kemudian elektron ikatan antara O-H akan ditarik oleh O. Maka terbentuklah OH-
Jadi bisa dibuktikan bahwa katalis tidak mempengaruhi hasil reaksi, hanya berfungsi untuk mempercepat reaksi. Karena pada tahap akhir diperoleh OH- sedangkan pada tahap awal juga digunakan OH-  sebagai katalis. Sehingga produk yang dihasilkan adalah gem-diols.

Permasalahan
1. Pada proses protonasi apakah akan tetap berlangsung reaksinya jika air diganti dengan logam, semisalnya Na+ yang sama-sama memiliki proton?
2.  Bagaimana pengaruh reaksi jika yang digunakan basa lemah? Masih adakah kemungkinan terbentuknya produk
3. Jika pada reaksi adisi ini menggunakan Nukleofil sebagai penyerang, bagaimana jika yang menyerang adalah elektrofil. Apakah reaksinya masih dikategorikan reaksi adisi?


Komentar

  1. baiklah saya Sindy Putri Edyana NIM A1C119010 ingin menjawab permasalahan no 3.
    Elektrofil adalah suatu atom atau molekul yang kekurangan elektron. Dalam reaksi organik, elektrofil berperan sebagai penerima elektron (asam Lewis). Beberapa contoh elektrofil di antaranya adalah ion H+.
    Sementara itu, nukleofil merupakan suatu atom atau molekul yang kaya elektron. Nukleofil memiliki pasangan elektron yang dapat disumbangkan (basa Lewis). Beberapa nukleofil merupakan molekul netral yang memiliki PEB dan beberapa yang lain bermuatan negatif.

    Elektron dalam ikatan phi dapat bereaksi dengan suatu elektrofil sehingga disebut sebagai adisi elektrofilik. jadi jawabannya iya reaksi masih tergolong kepada reaksi adisi.
    terimakasih.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEKANISME REAKSI OKSIDASI SENYAWA ORGANIK (ALKOHOL)

MEKANISME REAKSI SN2

MEKANISME REAKSI E2