KAJIAN STEREOKIMIA SENYAWA KHIRAL HASIL MODIFIKASI
Stereoisomer merupakan salah satu sub materi kimia, yaitu membahas mengenai bentuk tiga dimensi suatu molekul. Penting dipelajari guna untuk mengetahui sifat suatu senyawa. Karena pada dasarnya molekul suatu senyawa itu tidak diam. Mereka aktif melakukan pergerakan, sehingga terjadi perpindahan tempat oleh setiap gugus.
Pada materi stereoisomer akan dibahas mengenai struktur geometri cis-trans, yaitu letak/posisi gugus fungsi pada suatu senyawa. Yang memiliki letak gugus fungsi sama besar pada satu sisi disebut cis dan yang memiliki gugus fungsi yang sama besar terletak berseberangan arah disebut trans.
Bentuk senyawa yang akan dibahas dalam materi ini adalah molekul kiral, suatu senyawa dikatakan kiral apabila atom C mengikat 4 gugus yang berbeda, perbedaan ini dimaksudkan agar mempermudah dalam menentukan konfigurasi R dan S
Senyawa kiral juga memiliki bentuk modifikasi dalam hal penulisan strukturnya, biasa disebut sebagai proyeksi, dikatakan proyeksi karena dituliskan dalam bentuk garis pada benda datar, atau lebih tepatnya berbentuk 2D, proyeksinya terdiri dari :
1. Proyeksi Fischer: yaitu penulisan struktrur suatu senyawa dengan menggunakan garis mengikuti bentuk 3D molekul aslinya, contoh
2. Proyeksi Newman: hampir sama dengan proyeksi Fischer hanya saja pada proyeksi Newman ini lebih diutamakan untuk menggambarkan molekul yang dilihat dari satu sisi, jadi seolah-olah penggambarannya dilihat berdasarkan sudut pandang 180° dari arah depan ke belakang. Sehingga molekul bagian depannya lebih dominan, biasanya dituliskan dengan bentuk bulat dan diikuti dengan penambahan garis sebagai permisalan untuk cabang molekulnya/gugus fungsinya, contoh
Pada proyeksi Fischer dan Newman tetap menggunakan tata cara yang sama dalam menentukan konfigurasi molekulnya, apakah termasuk R (Rektus) atau S (Sinister). Tata cara penentuannya tetap sama seperti penentuan R dan S pada senyawa kiral, yaitu
1. Unsur yang memiliki nomor atom paling besar akan menjadi prioritas
2. Apabila atom yang berikatan itu isotop maka yang menjadi prioritas adalah atom yang memiliki massa paling besar
Sejalan dengan itu, berdasarkan teori yang saya analisis dari vidio pembelajaran di youtube, ikatan kimia akan berpengaruh pada penentuan R dan S suatu molekul
Misal seperti contoh berikut
Molekul 1 adalah ikatan ion, molekul 2 adalah ikatan kovalen dan molekul 3 adalah ikatan hidrogen. Maka konfigurasi akan dimulai dari ikatan yang lebih kuat, yaitu NaCl,CO2,H2O dan H . Sehingga konfigurasi tersebut adalah R
Selain itu Mr suatu senyawa juga turut mempengaruhi konfigurasi R dan S. Senyawa yg memiliki Mr lebih besar akan jadi prioritas.
Permasalahan
1. Untuk menentukan konfigurasi R dan S bisa berdasarkan ikatannya. Ikatan seperti apa yang dimaksud?
2. Pada pernyataan Mr suatu senyawa juga turut mempengaruhi dalam menentukan konfigurasi R dan S. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
3. Suatu molekul dalam senyawa tidaklah diam, dan merekan aktif bergerak. Dari pergerakan molekul tersebut apa yang akan terjadi?
Saya Lusya Siboro NIM (A1C119098), saya mencoba menjawab pertanyaan nomor 3
BalasHapusJawabannya :
Molekul-molekul yang bergerak akan mengalami perpindahan posisi dark satu tempat ke tempat yang lain. Dengan perpindahan posisi tersebutlah terjadi geometri cis trans. Terjadinya kecondongan atom sehingga bisa berkonfigurasi (R/S)
Terimakasih
Saya Rosa Uly Jayanti NIM A1C119022, saya mencoba menjawab permasalahan nomor 2. Nah benar, ikatan kimia antar molekul juga berpengaruh pada konfigurasi R san S. Hal itu dikarenakan terjadi perbedaan kekuatan ikatan antar molekul. Ikatan Ikatan ion jauh lebih kuat daripada ikatan kovalen karena ikatan ion terjadi akibat gaya Coulomb (gaya elektrostatis/gaya tarik listrik), sedangkan ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron ikatan. Sementara ikatan hidrogen lebih lemah dari keduanya.
BalasHapusJadi prioritasnya adalah
Ikatan ion>ikatan kovalen>ikatan Hidrogen
Terimakasih